Narasi

            Setelah pulang sekolah, saya dan beberapa teman dari kelas XI TKJ 1 akan segera bermain futsal di lapangan Pabuaran. Kamil yang membayar biaya bermain futsal karena dia ulang tahun yang ke 17 hari ini. Namun, ada beberapa teman yang tidak bisa ikut bermain, seperti Pahmil yang sakit perut dan Ali Mahfud yang ada kegiatan lain yang mengharuskannya untuk segera pulang. Kami pergi bersama-sama menggunakan motor menuju ke sana, saya diboncengi oleh Saputro.
            Selang beberapa menit kami semua tiba di sana, dan segera memarkir motor yang terletak di pinggir lapangan dan dekat pintu utama lapangan Pabuaran. Tempat parkir itu hanya beralaskan tanah dan hanya memuat sekitar dua puluh motor. Kami semua segera menuju tempat duduk yang tidak jauh dari tempat parkir yang berada tepat di depan pintu masuk lapangan.
            Saya dan yang lain segera mengganti baju dan melakukan pemanasan, karena sebentar lagi kami akan bermain. Kami bermain di lapangan yang pertama. Di sana terdapat dua lapangan yang hanya dipisahkan oleh jaring-jaring kawat berbentuk persegi. Setelah mengganti pakaian dan menggunakan sepatu, serta melakukan pemanasan, kami segera menuju lapangan. Untuk masuk ke lapangan pertama kita hanya tinggal membuka pintu yang juga terbuat dari kawat, persis seperti jaring-jaringnya. Di kedua ujung lapangan terdapat gawang berwarna hitam putih. Kami memilih lapangan yang pertama karena lapangan yang kedua terletak dekat dengan jalan raya yang dapat membuat kita bising, dan tentunya mengganggu konsentrasi saat bermain.
            Akhirnya permainan dimulai. Selang beberapa menit tim lawan berhasil mencetak gol lebih dahulu. Namun tim saya berhasil membalasnya selang dua menit. Kejadian lucu terjadi. Ketika saya berniat membuang bola hasil serangan lawan, tanpa sengaja bola tersebut tertendang ke atas dan keluar lapangan. Hal itu terjadi karena lapangan di Pabuaran memang tidak menggunakan atap atau biasa yang disebut outdoor. Bola yang keluar tersebut malah tersangkut di atap rumah berwarna putih yang berada di dekat lapangan pertama.  Sayapun harus bertanggung jawab untuk mengambilnya dengan memanjat rumah tersebut. Setelah bolanya berhasil didapat, permainan dilanjutkan kembali.
            Satu jam dengan bermain futsal kami lalui, tak terasa permainan telah selesai dan waktu sudah sore. Rasa capek dan lelah tapi gembira kami semua alami. Kami segera mengganti pakaian kembali dan bergegas pulang. Semua menuju tempat parkir untuk mengambil motor. Saya pulang bersama Kamil, karena rumah saya searah dengannya.

0 comments:

Post a Comment