- Metode Statik
- Metode Dinamik
Metode statik atau metode manual adalah
cara mengkonfigurasikan IP Address dengan mengisikan serara manual
paramater-parameter IP sehingga komputer kita terhubung ke jaringan.
Parameter-parameter itu antara lain IP Address, subnetmask, default
gateway dan DNS Server yang akan digunakan. Dengan cara statik ini, maka
Administrator jaringan mengisikan parameter-parameter tersebut satu per
satu pada setiap komputer di dalam jaringan.
Metode kedua adalah metode dinamik atau
metode automatic, karena dengan metode ini Administrator tidak perlu
memberikan parameter-parameter IP tersebut kepada komputer. Metode ini
memungkinkan komputer yang akan mencari sediri IP Address, subnetmask,
default gateway dan DNS. Salah satu teknik yang umum digunakan untuk
mengkonfigurasikan IP Address secara otomatis adalah dengan memanfaatkan
protocol DHCP (dynamic host configuration protocol). Untuk menggunakan
DHCP, maka kita harus menyiapkan sebuah DHCP server dalam jaringan kita,
kita bisa menggunakan sistem operasi Windows 2003/2008, Linux maupun
cukup dengan Windows XP/7 namun dengan menambahkan aplikasi khusus DHCP
Server.
Secara konsep jaringan yang menggunakan DHCP dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar di atas, terlihat
sebuah server yang difungsikan sebagai DHCP Server dan beberapa komputer
yang menjadi DHCP Client. Pada DHCP Server sudah disiapkan sekumpulan
IP Address (sering disebut Pool IP) yang akan dibagikan kepada DHCP
client. DHCP Server juga akan memberikan Default Gateway dan DHCP Server
yang dibutuhkan oleh DHCP Client. Prinsip kerja dari DHCP ini adalah
lease IP, yaitu peminjaman IP. Jadi DHCP Client yang mengajukan
permintaan IP kepada DHCP server juga akan mendapatkan batas waktu
pemakaian IP. Jika pemakaian IP telah melewati batas pemakaian, maka
DHCP Client harus mengembalikan IP tersebut ke DHCP Server.
Penggunaan DHCP Server umum digunakan
pada jaringan publik, misalnya hostpot. Ini dimaksudkan agar pengguna
hotspot tidak perlu repot-repot mengkonfigurasikan IP Address pada
laptop mereka. Namun saat ini DHCP Server juga diterapkan pada jaringan
kabel, baik jaringan berskala kecil maupun besar. Semua ditujukan untuk
kemudahan penggunaan jaringan.
Karena menggunakan prinsip peminjaman,
maka IP Address yang akan didapatkan oleh setiap laptop tidaklah sama.
Bisa saja laptop Anda hari ini menggunakan IP Address 192.168.1.10,
namun keesokan harinya menggunakan IP Address 192.168.1.20. Oleh sebab
itu janganlah mengkonfigurasikan IP Address Server Anda dengan
menggunakan DHCP, karena Server akan sulit untuk diakses akibat
pergantian IP Address yang mungkin dapat terjadi setiap saat.
Berikut tampilan konfigurasi IP Address
dari sebuah Laptop yang mendapatkan IP Address secara dinamik dengan
menggunakan protocol DHCP. Untuk mesin Windows, gunakan perintah
C:>ipconfig all pada command prompt.
Pada gambar di atas terlihat bahwa
laptop tersebut mendapatkan IP Address secara dinamik dengan menggunakan
DHCP, dapat dilihat dari parameter DHCP Enabled = Yes. IP Address yang
didapatkan adalah 10.10.6.61 dengan subnetmask 255.255.255.0. Gateway
yang diberikan adalah 10.10.6.1 dan DNS Server yang diberikan adalah
10.10.6.1 dan 10.10.100.101. Anda juga dapat melihat bahwa yang
bertindak sebagai DHCP Server adalah 10.10.6.1 dari parameter DHCP
Server = 10.10.6.1. Anda juga dapat melihat bahwa laptop ini mendapatkan
IP Address pada 17 Oktober 2011 pukul 10:15:21 dan IP Address ini harus
dikembalikan pada 17 Oktober 2011 pukul 12:15:21. Artinya DHCP Server
hanya meminjamkan (lease) IP Address ini selama 2 jam.
Saat ini banyak router/Internet gateway
sudah dilengkapi dengan DHCP Server, sehingga topologi jaringannya akan
lebih sederhana, seperti gambar berikut :
Dalam skala yang lebih besar, implementasi IP Address dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar di atas, Anda dapat melihat
beberapa komputer pada corporate network yang menjadi DHCP Client dan
akan meminta IP Address kepada DHCP Server yang dipasang pada Router R1.
Router R1 sendiri menjalankan DHCP Server di interface eth1 untuk
membagi IP Address kepada Komputer Client dalam LAN Corporate Network.
Selain itu R1 ternyata juga merupakan DHCP Client, karena IP Address
pada eth0 R1 harus didapatkan secara dinamik dari DHCP Server yang ada
pada ISP. Begitu juga dengan Personal User yang menggunakan komputer
desktop namun tidak mengkonfigurasikan IP Address secara manual.
Komputer personal User ini menjadi DHCP Client karena akan meminta IP
Address ke DHCP Server yang ada di ISP.
0 comments:
Post a Comment