Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks
dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek
ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi.
Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
beberapa dekade yang akan datang.
Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.
Sedangkan konsep ekonomi digital lainnya adalah digitalisasi informasi dan infrastruktur TIK (Zimmerman, 2000). Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan dampak global teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya pada internet, tetapi juga pada bidang ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi dan dampaknya pada ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi meliputi barang-barang dan jasa-jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada teknologi digital. Sebuah perkembangan ekonomi digital tidak lepas dari karakteristik/sifatnya yakni adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai keinginan. Di Indonesia, sistem Bank Indonesia real time gross settlement (RTGS) yakni suatu sistem transfer elektronik antarpeserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (real time), per transaksi secara individual, jumlahnya cukup signifikan banyaknya, yakni bergerak antara Rp3 triliun sampai Rp4 triliun per bulan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi e-banking yang menjadi bagian dari pada ekonomi digital. Demikian pula dengan transaksi belanja e-banking untuk kartu ATM dan kartu debit per bulan pada 2007 meliputi antara Rp247 miliar sampai dengan Rp293 miliar per bulan. Transaksi kartu kredit via internet pun jumlahnya juga signifikan yakni bergerak antara Rp38 triliun sampai dengan Rp44 triliun per bulan.
CYBER MARKETING
Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks
dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek
ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi.
Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
beberapa dekade yang akan datang.
Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.
Sedangkan konsep ekonomi digital lainnya adalah digitalisasi informasi dan infrastruktur TIK (Zimmerman, 2000). Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan dampak global teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya pada internet, tetapi juga pada bidang ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi dan dampaknya pada ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi meliputi barang-barang dan jasa-jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada teknologi digital.
Kesuksesan dalam bisnis dan promosi online bukanlah soal tebak-tebakkan atau
kucing-kucingan atau hitung kancing. Tetapi ini melibatkan strategi dan
taktik. Karena itu pada bagian ini akan dipaparkan banyak hal kepada
Anda tentang strategi dan taktik yang seharusnya diimplementasikan ke
dalam strategi online Anda.
Entah pengunjung situs web (web site) yang datang bermaksud untuk membeli, mempelajari sesuatu, atau untuk men-download atau apa saja, setiap pengunjung situs web berpotensi untuk menjadi pelanggan Anda. Oleh sebab itu tujuan Anda adalah membuat mereka terus ingat dan datang ke situs web (web site) Anda berkali-kali. Untuk bisa mencapai hal itu, situs web Anda harus memiliki sifat customer-centric.
Entah pengunjung situs web (web site) yang datang bermaksud untuk membeli, mempelajari sesuatu, atau untuk men-download atau apa saja, setiap pengunjung situs web berpotensi untuk menjadi pelanggan Anda. Oleh sebab itu tujuan Anda adalah membuat mereka terus ingat dan datang ke situs web (web site) Anda berkali-kali. Untuk bisa mencapai hal itu, situs web Anda harus memiliki sifat customer-centric.
Customer Centric– apa artinya?
"Customer-centric"
artinya adalah menciptakan situs
web yang berpusat pada keinginan dan kebutuhan si pengunjung. Para
pebisnis yang telah berhasil menuai uang dari dunia maya menyadari bahwa
situs web mereka harus menonjolkan manfaat bagi
pengunjung dan memastikan bahwa si pengunjung akan mendapatkan
pengalaman yang unik, lain dari yang lain, dan itu adalah kunci
pendorong penjualan, loyalitas, dan dapat menjadi pengiklan yang efektif
dan baik dari mulut mereka.
Dengan
pro aktif menganalisa kebutuhan, keinginan, serta manfaat yang dapat
diberikan kepada mereka, Anda dengan demikian dapat memberikan hal yang
lebih pada isi, penawaran pada situs
web Anda.
Berikut ini merupakan kiat-kiat untuk mencapai
sukses dalam Cyber Marketing (e-marketing):
Kiat
#1
Pastikan bahwa situs
web korporat Anda menyatakan dan menguraikan MANFAAT yang dapat
diperoleh oleh pengunjung web
Anda dan tersirat melalui isi, produk, atau jasa Anda.
Kiat #2
Berikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai alamat, email
dan telepon kepada para pengunjung web
Anda.
Kiat
#3
Kemaslah isi dari situs
web Anda dengan teratur dan mudah dinavigasi. Tidak semua
pengunjung mengerti istilah Anda atau istilah teknis yang Anda ketahui,
atau istilah lain, mengingat penamaan dari kebanyakan situs
web dibuat oleh orang IT sehingga bernada teknis dan terkesan seram dan
tidak bersifat human being.
Kiat #4
Koreksi kembali penulisan situs
web Anda jangan sampai terdapat kesalahan dalam hal tata bahasa dan
ejaan atau kalimat yang sulit dimengerti dan homonim yang salah dieja.
Kiat #5
Buatlah penulisan di Web
Anda secara menarik agar tidak membuat orang cepat bosan dan tidak mau
membaca keseluruhannya atau sebagian besar. Ingat, hal ini lebih parah
lagi kalau tulisan penjualan Anda tidak ada di situs
web atau tulisan penjualan Anda tidak menggugah orang untuk
bereaksi.
Cyber Branding through Cyber
Marketing
Kiat #6
Berikan kemudahan bagi mereka agar dapat
melakukan kontak dan memberikan umpan balik pada produk, jasa bisnis Anda. Anda harus selalu berminat pada
apa yang diminati oleh pelanggan Anda. Jika Anda mengindari opini
mereka, hal itu sama saja memberikan produk dan
bisnis yang mereka tidak sukai.
Kiat #7
Berikan kemudahan kepada
target market Anda untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kurangi
sedapat mungkin informasi yang Anda inginkan dari pengunjung Anda dan
kurangi juga langkah-langkah yang harus mereka lakukan hanya untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kiat #8
Berikan kemudahan bagi para
pengunjung untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka ajukan
kepada anda.
0 comments:
Post a Comment